Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Menulis untuk renungan diri dari masa ke masa


Blog Archive

Sunday 11 March 2018

Dzikir Pagi dan Sore


Dzikir yang Dibaca di Waktu Pagi

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”

[1]
Membaca ayat Kursi
“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus
menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-
Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa
seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka.
Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan
Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah: 255) (Dibaca 1 x)
Faedah: Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah
dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia
akan dilindungi hingga petang.[1]

[2]
Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-
Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada
seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4) (Dibaca 3 x)

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan
makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-
kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan
orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5) (Dibaca 3 x)

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia,
dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan)
ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6) (Dibaca 3 x)
Faedah: Siapa yang mengucapkannya masing-masing tiga kali ketika pagi dan petang,
maka segala sesuatu akan dicukupkan untuknya.[2]

[3]
Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa
syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka
khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii
hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar.
Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.
Artinya:
“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah.
Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya.
Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.
Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya.
Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai
Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai
Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam
kubur.” (Dibaca 1 x)
Faedah: Meminta pada Allah kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya, juga agar
terhindar dari kejelekan di hari ini dan kejelekan sesudahnya. Di dalamnya berisi pula
permintaan agar terhindar dari rasa malas padahal mampu untuk beramal, juga agar
terhindar dari kejelekan di masa tua. Di dalamnya juga berisi permintaan agar
terselamatkan dari siksa kubur dan siksa neraka yang merupakan siksa terberat di hari
kiamat kelak.[3]

[4]
Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa
ilaikan nusyuur.
Artinya:
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan
rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan
pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu
kebangkitan (bagi semua makhluk).” (Dibaca 1 x)[4]

[5]
Membaca Sayyidul Istighfar
Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala
‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi
ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa
anta.
Artinya:
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau,
Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada
perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin
akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang
kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena
itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali
Engkau.” (Dibaca 1 x)
Faedah: Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan penuh
keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum petang hari, maka ia termasuk
penghuni surga. Barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan
penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum pagi, maka ia termasuk penghuni surga.[5]

[6]
Allahumma inni ash-bahtu usy-hiduka wa usy-hidu hamalata ‘arsyika wa malaa-ikatak
wa jami’a kholqik, annaka antallahu laa ilaha illa anta wahdaka laa syariika lak, wa anna
Muhammadan ‘abduka wa rosuuluk.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang
memikul ‘Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya
Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada
sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” (Dibaca
4 x)
Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini ketika pagi dan petang hari
sebanyak empat kali, maka Allah akan membebaskan dirinya dari siksa neraka.[6]

[7]
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii
as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur
‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa
‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan
akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam
agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang
tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah
aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu,
agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-
lain yang membuat aku jatuh).” (Dibaca 1 x)
Faedah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah meninggalkan do’a ini
di pagi dan petang hari. Di dalamnya berisi perlindungan dan keselamatan pada agama,
dunia, keluarga dan harta dari berbagai macam gangguan yang datang dari berbagai
arah.[7]

[8]
Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli
syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min
syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhu ilaa
muslim.
Artinya:
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta
langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak
ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari
kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah),
dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau
menyeretnya kepada seorang muslim.” (Dibaca 1 x)
Faedah: Do’a ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Abu Bakr
Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu untuk dibaca pada pagi, petang dan saat beranjak
tidur.[8]

[9]
ُBismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas
samii’ul ‘aliim.
Artinya:
“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan
berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Dibaca 3 x)
Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut sebanyak tiga kali di pagi hari
dan tiga kali di petang hari, maka tidak akan ada bahaya yang tiba-tiba
memudaratkannya.[9]

[10]
Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa
sallama nabiyya.
Artinya:
“Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad shallallahu ‘alaihi
wa sallam sebagai nabi.” (Dibaca 3 x)
Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini sebanyak tiga kali di pagi hari dan
tiga kali di petang hari, maka pantas baginya mendapatkan ridha Allah. [10]

[11]
Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa
takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin Abadan.
Artinya:
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala
sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan
jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan
dariMu).” (Dibaca 1 x)
Faedah: Dzikir ini diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Fathimah
supaya diamalkan pagi dan petang. [11]

[12]
Ash-bahnaa ‘ala fithrotil islaam wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini nabiyyinaa
Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ‘alaa millati abiina Ibraahiima haniifam
muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin
Artinya:
“Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas (kalimat syahadat), agama
Nabi kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama bapak kami Ibrahim,
yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang
musyrik.” (Dibaca 1 x di pagi hari saja)[12]

[13]
Subhanallah wa bi-hamdih.
Artinya:
“Maha suci Allah, aku memuji-Nya.” (Dibaca 100 x)
Faedah:
Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallah wa bi hamdih’ di pagi dan petang
hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang lebih baik dari
yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu.[13]

[14]
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli
syai-in qodiir.
Artinya:
“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya.
Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.”
(Dibaca 1o x)
Faedah:
Barangsiapa yang membaca dzikir tersebut di pagi hari sebanyak sepuluh kali, Allah
akan mencatatkan baginya 10 kebaikan, menghapuskan baginya 10 kesalahan, ia juga
mendapatkan kebaikan semisal memerdekakan 10 budak, Allah akan melindunginya
dari gangguan setan hingg petang hari. Siapa yang mengucapkannya di petang hari, ia
akan mendapatkan keutamaan semisal itu pula.[14]

[15]
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli
syai-in qodiir.
Artinya:
“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Milik Allah kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala
sesuatu.” (Dibaca 100 x dalam sehari)
Faedah:
Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut dalam sehari sebanyak 100 x, maka itu
seperti membebaskan 10 orang budak, dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus baginya
100 kesalahan, dirinya akan terjaga dari gangguan setan dari pagi hingga petang hari,
dan tidak ada seorang pun yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali oleh orang yang
mengamalkan lebih dari itu.[15]

[16]
Subhanallah wa bi-hamdih, ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa
midaada kalimaatih.
Artinya:
“Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya,
seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.” (Dibaca 3 x di
waktu pagi saja)
Faedah:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada Juwairiyah bahwa dzikir di atas
telah mengalahkan dzikir yang dibaca oleh Juwairiyah dari selepas Shubuh sampai
waktu Dhuha. [16]

[17]
Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.
Artinya:
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan
orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan
ganjaran yang baik).”
(Dibaca 1 x setelah salam dari shalat Shubuh)[17]

[18]
Astagh-firullah wa atuubu ilaih.
Artinya:
“Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.”
(Dibaca 100 x dalam sehari)[18]


Keterangan :
[1] HR. Al Hakim (1: 562). Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih
At Targhib wa At Tarhib no. 655.
[2] HR. Abu Daud no. 5082, Tirmidzi no. 3575. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa
sanad hadits ini hasan.
[3] HR. Muslim no. 2723. Lihat keterangan Syarh Hisnul Muslim, hal. 161.
[4] HR. Tirmidzi no. 3391 dan Abu Daud no. 5068. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa sanad hadits ini shahih.
[5] HR. Bukhari no. 6306.
[6] HR. Abu Daud no. 5069. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan.
[7] HR. Abu Daud no. 5074 dan Ibnu Majah no. 3871. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa sanad hadits ini shahih.
[8] HR. Tirmidzi no. 3392 dan Abu Daud no. 5067. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahawa sanad hadits ini shahih. bahwa hadits tersebut shahih dilihat dari jalur lainnya (shahih lighoirihi).
[9] HR. Abu Daud no. 5088, 5089, Tirmidzi no. 3388, dan Ibnu Majah no. 3869. Al Hafizh
Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.
[10] HR. Abu Daud no. 5072, Tirmidzi no. 3389. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa hadits ini hasan.
[11] HR. Ibnu As Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 46, An Nasai dalam Al Kubro
(381/ 570), Al Bazzar dalam musnadnya (4/ 25/ 3107), Al Hakim (1: 545). Sanad hadits
ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah
no. 227.
[12] HR. Ahmad (3: 406). Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini
shahih sesuai syarat Bukhari Muslim. Lihat pula As Silsilah Ash Shahihah no. 2989.
Catatan: Dzikir ini hanya dibaca di pagi hari. Riwayat yang menyatakan dibaca juga saat
petang hari adalah riwayat yang lemah. Sebagaimana dinyatakan oleh guru penulis,
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Ath Thorifi dalam Adzkar Ash Shobaah wal Masaa’, hal. 65.
[13] HR. Muslim no. 2692.
[14] HR. An Nasai Al Kubra 6: 10.
[15] HR. Bukhari no. 3293 dan Muslim no. 2691.
[16] HR. Muslim no. 2726.
[17] HR. Ibnu Majah no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa hadits ini shahih.
[18] HR. Bukhari no. 6307 dan Muslim no. 2702.

Bagian dari Buku Dzikir Pagi Petang karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
Direvisi ulang 11 Jumadats Tsaniyyah 1436 H
Artikel Rumaysho.Com
Sumber : https://rumaysho.com/1636-bacaan-dzikir-pagi.html



Dzikir yang Dibaca di Waktu Sore

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”
[1] Membaca ayat Kursi

“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus
menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa
yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya.
Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah
meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi
lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah: 255) (Dibaca 1 x)
Faedah: Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari
berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi
hingga petang.

[2]
Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah:
Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan.
Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara
dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4) (Dibaca 3 x)

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku
berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari
kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir
yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia
dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5) (Dibaca 3 x)

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku
berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan)
syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari
jin dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6) (Dibaca 3 x)
Faedah: Siapa yang mengucapkannya masing-masing tiga kali ketika pagi dan petang, maka
segala sesuatu akan dicukupkan untuknya.

[3]
Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul
‘aliim.
Artinya:
“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan
berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Dibaca 3 x)
Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut sebanyak tiga kali di pagi hari dan
tiga kali di petang hari, maka tidak akan ada bahaya yang tiba-tiba yang memudaratkannya.

[4]
A’udzu bikalimaatillahit-taammaati min syarri maa kholaq.
Artinya:
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang
diciptakanNya.” (Dibaca 3 x pada waktu petang)
Faedah: Siapa yang mengucapkannya di petang hari, niscaya tidak ada racun atau binatang
(seperti: kalajengking) yang mencelakakannya di malam itu.

[5]
Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa
sallama nabiyyaa.
Artinya:
“Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam sebagai nabi.” (Dibaca 3 x)
Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan hadits ini sebanyak tiga kali di pagi hari dan tiga kali
di petang hari, maka pantas baginya mendapatkan ridha Allah.

[6]
HasbiyAllahu la ilaha illa huwa ‘alayhi tawakkaltu wahuwa rabbul ’arshil ‘azhiim
Artinya:
"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan
Dia adalah Tuhan yang memiliki ’Arsy yang agung". (Dibaca 7 x)
Faedah: Dari Abu Ad Darda’ radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang
mengucapkan dzikir tersebut di shubuh dan sore hari sebanyak tujuh kali, maka Allah akan
memberi kecukupan bagi kepentingan dunia dan akhiratnya.

[7]
Subhanallah wa bi-hamdih.
Artinya:
“Maha suci Allah, aku memuji-Nya.” (Dibaca 100 x)
Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallah wa bi hamdih’ di pagi dan
petang hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang lebih baik dari
yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu.

[8]
Amsaynaa wa amsal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah,
lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii
hadzihil lailah wa khoiro maa ba’dahaa, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzihil lailah wa
syarri maa ba’dahaa. Robbi a’udzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Robbi a’udzu bika min
‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.
Artinya:
“Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah.
Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik
Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.Wahai
Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku
berlindung kepadaMu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku
berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung
kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di kubur.” (Dibaca 1 x)
Faedah: Meminta pada Allah kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya, juga agar
terhindar dari kejelekan di malam ini dan kejelekan sesudahnya. Di dalamnya berisi pula
permintaan agar terhindar dari rasa malas padahal mampu untuk beramal, juga agar terhindar
dari kejelekan di masa tua. Di dalamnya juga berisi permintaan agar terselamatkan dari siksa
kubur dan siksa neraka yang merupakan siksa terberat di hari kiamat kelak.

[9]
Allahumma bika amsaynaa wa bika ash-bahnaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikal
mashiir.
Artinya:
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang, dan dengan
rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan pertolonganMu
kami hidup dan dengan kehendakMu kami mati. Dan kepada-Mu tempat kembali (bagi semua
makhluk).” (Dibaca 1 x)

[10]
Membaca Sayyidul Istighfar
Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika
wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika
‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.
Artinya:
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau,
Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku
pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa
surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui
nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku.
Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (Dibaca 1 x)
Faedah: Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan,
lalu ia mati pada hari tersebut sebelum petang hari, maka ia termasuk penghuni surga.
Barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia
mati sebelum pagi, maka ia termasuk penghuni surga.

[11]
Allahumma inni amsaytu usy-hiduka wa usy-hidu hamalata ‘arsyika wa malaa-ikatak wa
jami’a kholqik, annaka antallahu laa ilaha illa anta wahdaka laa syariika lak, wa anna
Muhammadan ‘abduka wa rosuuluk.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu petang ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang
memikul ‘Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau
adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu
dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” (Dibaca 4 x)
Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini ketika pagi dan petang hari sebanyak
empat kali, maka Allah akan membebaskan dirinya dari siksa neraka.

[12]
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-
alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii
wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii
wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ugh-taala min tahtii.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga
dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan
tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri
dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh
ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (Dibaca 1 x)
Faedah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah meninggalkan do’a ini di
pagi dan petang hari. Di dalamnya berisi perlindungan dan keselamatan pada agama, dunia,
keluarga dan harta dari berbagai macam gangguan yang datang dari berbagai arah.

[13]
Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy-syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-
in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy-
syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhu ilaa muslim.
Artinya:
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit
dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang
berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan
balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari
berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (Dibaca 1 x)
Faedah: Do’a ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Abu Bakr Ash
Shiddiq untuk dibaca pada pagi, petang dan saat beranjak tidur.

[14]
Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii
ilaa nafsii thorfata ‘ainin abadan.
Artinya:
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala
sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan
diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).” (Dibaca
1 x)
Faedah: Dzikir ini diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Fathimah supaya
diamalkan pagi dan petang.

[15]
Allahumma ‘afini fi badani, Allahumma ‘afini fi sam’i, Allahumma ‘afini fi basori, Laa ilaha
illa Anta. Allahumma inni a’uzubika minal kufri wal faqri, wa a’uzubika min ‘azabil qobri, laa
ilaha illa Anta.
Artinya:
“Ya Allah! sehatkanlah tubuhku, Ya Allah sehatkanlah pendengaranku, Ya Allah sehatkanlah
penglihatanku, Tidak ada ilah yang patut disembah kecuali Engkau ya Allah. Ya Allah!
Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kekufuran dan kefakiran dan aku berlindung
kepadaMu dari siksa kubur, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau.”
(Dibaca 1 x)
Faedah: Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah Radhiyallahu`anhu, dia berkata kepada ayahnya,
“Wahai ayahku, sesungguhnya aku mendengar engkau berdoa: Allahumma ‘afini fi
badani …. Engkau lakukan itu tiga kali ketika pagi dan tiga kali ketika sore,” Sang ayah
berkata, “Sesungguhnya aku mendengar RasulullahShallallahu 'alaihi wasallam berdoa seperti
itu, maka aku pun ingin mengikuti sunah beliau.

[16]
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli
syai-in qodiir.
Artinya:
“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-
Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 1o x)
Faedah: Barangsiapa yang membaca dzikir tersebut di pagi hari sebanyak sepuluh kali, Allah
akan mencatatkan baginya 10 kebaikan, menghapuskan baginya 10 kesalahan, ia juga
mendapatkan kebaikan semisal memerdekakan 10 budak, Allah akan melindunginya dari
gangguan setan hingg petang hari. Siapa yang mengucapkannya di petang hari, ia akan
mendapatkan keutamaan semisal itu pula.

Keterangan :
[1] HR. Al Hakim (1: 562). Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At
Targhib wa At Tarhib no. 655.
[2] HR. Abu Daud no. 5082, Tirmidzi no. 3575. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa
sanad hadits ini hasan.
[3] HR. Abu Daud no. 5088, 5089, Tirmidzi no. 3388, dan Ibnu Majah no. 3869. Al Hafizh
Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.
[4] HR. Ahmad 2: 290. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih
sesuai syarat Muslim. Lihat komentar Syaikh Syu’aib Al Arnauth terhadap hadits ini untuk
pengertian hummah diartikan dengan racun atau sengatan kalajengking.
[5] HR. Abu Daud no. 5072, Tirmidzi no. 3389. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa
hadits ini hasan.
[6] HR. Ibnus Sunni no. 71 secara marfu’ (sampai pada Nabi shallallahu alaihi wa sallam), Abu
Daud secara mauquf (sampai pada sahabat) (4/321, no. 5081). Syaikh Syu’aib dan Abdul Qodir
Al Arnauth menyatakan sanad hadits ini shahih dalam Zaadul Ma’ad (2/376)
[7] HR. Muslim no. 2692.
[8] HR. Muslim no. 2723. Lihat keterangan Syarh Hisnul Muslim, hal. 161.
[9] HR. Tirmidzi no. 3391 dan Abu Daud no. 5068. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa
sanad hadits ini shahih.
[10] HR. Bukhari no. 6306.
[11] HR. Abu Daud no. 5069. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan.
[12] HR. Abu Daud no. 5074 dan Ibnu Majah no. 3871. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa sanad hadits ini shahih.
[13] HR. Tirmidzi no. 3392 dan Abu Daud no. 5067. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahawa sanad hadits ini shahih. Adapun kalimat terakhir adalah tambahan dari riwayat Ahmad 2: 196. Dikomentari oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth
bahwa hadits tersebut shahih dilihat dari jalur lainnya (shahih lighoirihi).
[14] HR. Ibnu As Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 46, An Nasai dalam Al Kubro
(381/ 570), Al Bazzar dalam musnadnya (4/ 25/ 3107), Al Hakim (1: 545). Sanad hadits ini
hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 227.
[15] HR. Abu Daud 4/324 Ahmad 5/42, An-Nasai dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 22,
halaman 146, Ibnus Sunni no. 69. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad. Syaikh Abdul Aziz
bin Baaz menyatakan sanad hadits tersebut hasan. Lihat juga Tuhfatul Akhyar, halaman 26.
[16] HR. An Nasai Al Kubra 6: 10.

Silahkan Di Download dan diamalkan serta bisa disampaikan kepada saudara/i kita diseluruh penjuru alam.

Jika Semua Doa dan Harapan Terkabul

Apa yang akan terjadi di dunia ini jika semua do'a dan harapan kita menjadi kenyataan atau terkabulkan?
Tidak usah terlau jauh memikirkannya, ambillah satu contoh kecil dan sangat spesifik saja agar mudah untuk memahaminya.
Contoh :
Ada seseorang yang tidak punya banyak harta, yang ada pada dirinya hanyalah 3 pasang pakaian yang dipakainya, tinggal dengan menumpang kepada orang tua atau kerabatnya dan dia bekerja dengan hasil yang hanya cukup untuk makan hari ini saja dan untuk membayar cicilan hutang2nya. adakah orang seperti itu? anggap saja ada dan karna satu dan lain hal dia menjadi seperti itu sehingga tak perlu itu menjadi hal yang harus dibahas.
anggap namanya X.
Suatu  hari X setelah pulang dari bekerja kira2 pukul sembilan malam, dia bertemu dengan seseorang yang dilihatnya lebih susah dari dia, berpakaian compang camping, kotor, kurus badannya dan sedang menahan perutnya sambil merintih kata lapar. Melihat itu X meneteskan air mata dan berkata/berdoa/berharap agar dia punya uang disakunya untuk dia berikan kepada orang tersebut.

Dsini secara singkat kita lihat bahwa doa atau harapan X sangat mulia dan tidak ada hal yang bisa membuat kita berpikir ada hal negatif disana.

Tapi...

Coba kita pikirkan lebih dalam lagi, jika hal yang menurut X atau menurut kita tersebut terkabulkan atau dikabulkan. Apakah hal tersebut cukup sampai disitu? apakah selesai sampai disitu? mari kita bahas sedikit lagi.
Ternyata terkabulkanlah do'a X, didalam sakunya ada uang senilai 1jt...
Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Akan ada berbagai variasi cerita disana menurut persepsi anda masing-masing karna setiap kita memiliki pemikiran yang berbeda-beda.

Betulkah apa yang saya katakan diatas?

Itu baru satu hal kecil dan sangat spesifik yang menjadi contoh.
Bagaimana jika do'a-do'a, harapan dan angan-angan yang pernah kita inginkan itu terjadi?
Bagaimana jika semua itu menjadi kenyataan?
Dalam diri manusia terdapat bermacam-macam keinginan dan sering juga terpengaruhi oleh nafsu dan emosi tergantung suasana hati dan perasaan disaat itu.

Inti dari tulisan ini adalah bagaimana cara kita memahami bahwa semua hal yang terjadi dalam hidup kita ini adalah suatu pengkabulan do'a terbaik menurut TUHAN.
Ada hikmah yang tersimpan dalam setiap masalah yang kita lalui, ada kalanya do'a kita terkabulkan dalam bentuk yang berbeda dan jauh dari yang kita inginkan, akan tetapi itu sebenarnya menuju kepada hal yang lebih baik setiap harinya, JIKA...

...Jika memang apa yang kita do'akan itu adalah sesuatu baik.
...Jika memang kita adalah seorang pribadi yang mau memperbaiki diri.
...Jika memang kita percaya bahwa TUHAN itu ada dan tak pernah lepas dari kehidupan kita.



CUKUP

Cukup adalah kata beribu makna.

Dunia....

Kita tak akan pernah merasa cukup untuk hal-hal yang bersifat dunia, kenapa? Karna dunia itu sama dengan Ego yang ada didalam diri kita.

Kau hanya akan merasakan cukup jika engkau mampu menundukkan ego yang ada didalam dirimu.
Disaat ego mampu kita kendalikan maka dunia juga akan terasa cukup buat kita.

Apa itu Dunia? dunia disini adalah segala hal yang menyangkut kehidupan, baik itu berupa harta benda (pangkat, jabatan, kekayaan dan lain2), Keluarga (anak, suami, istri, orang tua dan lain2). Itulah Dunia...


Thursday 22 February 2018

Cobaan Dalam Hidup

Berbagai Cobaan dalam hidup ini yang ku lalui adalah pelajaran yang sangat berharga.
Walaupun dalam menghadapi cobaan-cobaan yang datang terkadang membuatku hampir putus asa.

Cobaan dalam hidup tak akan pernah berhenti sampai nyawa menghilang dari jasad atau saat kematian meghampiri. Hidup itu sendiri sebenarnya adalah cobaan / ujian.
Aku memang tahu akan hal itu namun terkadang dalam menjalaninya tidak cukup hanya sekedar tahu saja.

Disaat cobaan terus menerus menghantam hidup ini, disaat itulah kita butuh kekuatan diluar diri kita untuk menolong kita. Apakah itu ? atau Siapakah itu?
Jika kita menganggap orang lain sesama manusia bisa menolong kita, maka kita sebenarnya salah. Kenapa? Karna kan kita juga tahu bahwa tidak ada manusia yang hidup yang lepas dari cobaan. Mereka juga memiliki cobaan yang harus mereka hadapi.

Makanya orang2 yang mengharap pertolongan kepada sesama manusia banyak yang akhirnya putus asa dan mengakhiri hidupnya.

Pertolongan itu datang dari keyakinan bahwa ada Sang Pemberi Cobaan, ada Sang Penolong yang sangat setia menunggu pengharapan dari kita kepadaNya.

Namun berserah diri dengan cara mengharap penuh kepadaNya itu tidak semudah yang kita bicarakan atau bayangkan. Butuh Jiwa dalam pengharapan. Mengesampingkan akal pikiran dalam pengharapan.

Aku menyadari bahwa cobaan yang kualami saat ini dan masih terasa sangat berat karna aku masih kurang dalam pengharapanku kepada Sang Maha Menolong.

Yang kubutuhkan sebenarnya adalah tangisanku dimalam hari disaat tak ada yang mendengar dan melihat. Cucuran air mata memohon ampunan karna hati yang masih kuat cintanya kepada Dunia ini yang lupa bahwa dunia ini hanya sementara, yang lupa bahwa dunia ini hanya tempat singgah sementara untuk menuju tempat sebenarnya, yang lupa bahwa waktu itu sedang membunuh setiap detiknya...





Friday 8 November 2013

Kerinduan

Kerinduan

Apakah arti dari kerinduan itu?
Kerinduan adalah sebuah karunia besar yang telah ALLAH berikan / titipkan kepada setiap hati manusia.
Kerinduan tidak akan dirasakan oleh hati yang kotor
Kerinduan adalah milik pada pecinta
Kerinduan adalah sebuah beban yang sangat berat
Kerinduan bisa membuat orang merasakan Kehampaan
Namun Kerinduan juga bisa membuat seseorang Kuat

Ya ALLAH hamba Rindu menangis dalam Sholat
Ya ALLAH hamba Rindu merasakan nikmatnya beribadah kepada Mu

tak sanggup aku melanjutkan tulisan ini karna air mata telah menetesm dan ingin segera menangis di Hadapan Mu ya ALLAH...

Sunday 24 July 2011

Sholatun Bissalam


Sholaatun bissalaamil mubiin                  Linuqthotitta’yiini yaa ghoroomii.

Nabiyyun kaana ashlattakwiini   Min ‘ahdi kun fayakun yaa ghoroomi.

Ayaa man jaa anaa haqqon nadziiri        Mughiitsan musbilaan subularrosyaadi.

Ayaa Khoirolmalaa wal uulaa                Qodran ‘adzomALLAH

Ayaa Khoirolmalaa wal uulaa                Qodran syarrofALLAH

Rosulallaahi yaa dhoowiljabiini Wa yaa man jaa a bil haqqil mubiini.

Sholaatullam tazal tutlaa alayka Kami’ thoorin nasiim tuhdaa ilayka.

Maknanya :

Shalawat serta salam ku persembahkan kepada mu wahai kekasih ku

Sebagai bukti keteguhan ku,wahai Nabi saw (kekasih ku)

Engkaulah sebenar2nya pemberi peringatan pada masa mu

Wahai kekasih ku,wahai Rasulullah saw yang bercahaya wajahnya penunjuk jalan kebenaran

Tak lekang sholawat tercurah pada mu wahai pembawa kebenaran,laksana hembusan angin yang kencang.

Friday 13 November 2009

ALHAMDULILLAH

Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin,
Allah telah memberikan petunjuk kepadaku, Allah telah membukakan jalan yang baik kepadaku.

Allah telah memberiku kunci untuk mengunci semua jalan maksiat,
Allah telah memberiku seorang Istri yang dapat membantuku tuk bangkit saat aku terjatuh.

Allah telah menitipkan kepadaku tanggung jawab yang sangat besar, yaitu Keluarga.

Sekarang aku telah menjadi seorang Pemimpin(IMAM) dalam keluargaku.
Tanggung jawabku semakin besar sekarang.

Aku selalu berdo'a kepada Allah agar selalu diberikan petunjuk untuk bisa membimbing keluargaku untuk selalu berada pada jalan yang benar.


Ya Allah, Begitu besar nikmat yang telah Engkau berikan ini kepada hamba, semoga hamba bisa melewati semua cobaan dan ujian yang engkau berikan kepada hamba didunia ini dengan Iman.